Bakau Kaca, Bayang Bersuara di ARTSUBS 2025

author Ardhia Tap

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Bakau kaca karya Ivan Bestari memantulkan bayangan perempuan di dinding, mengajak kita merenung tentang kekuatan alam yang rapuh di tengah kerakusan manusia. (Foto:Robertus Riski)
Bakau kaca karya Ivan Bestari memantulkan bayangan perempuan di dinding, mengajak kita merenung tentang kekuatan alam yang rapuh di tengah kerakusan manusia. (Foto:Robertus Riski)

i

TUJUHPAGI - Ada yang berbeda di ARTSUBS 2025 kemarin. Bukan sekadar pameran seni biasa. Di sudut ruangan, saya bertemu Ivan Bestari Minar Pradipta. Orang memanggilnya Ivan. Lahir 1982, tinggal di Yogyakarta, lulusan Desain Komunikasi Visual. Tapi, jangan bayangkan Ivan seperti seniman pada umumnya. Ia bukan pelukis, bukan pematung. Ia tukang sulap kaca bekas.

Kaca-kaca yang biasanya berakhir di tempat sampah, di tangan Ivan justru lahir kembali. Ia bakar dengan obor, ia bentuk dengan api. Hasilnya? Karya-karya kecil berbentuk bakau. Ada yang ramping, ada yang gemuk, ada yang seolah-olah menari. Semua punya cerita.

Kiprah Ivan sudah menembus batas. Dari Yogyakarta, karyanya terbang ke Berlin, menyeberang ke pameran internasional. Di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta, di Berlin Flameworking Studio, hingga kolaborasi dengan seniman Inggris, Hannah Gibson. Tapi Ivan tetap Ivan. Tetap setia pada kaca limbah dan api.

Yang paling fenomenal, menurut saya, adalah kolaborasinya dengan Asriuni Pradipta. Ivan membuat visual bakau dari kaca, Asriuni mengisi dengan musik. Dari situ lahir kisah Bawi Kuwu, perempuan yang hilang di hutan Kalimantan Selatan. Visual bakau diproyeksikan ke dinding, membentuk bayangan perempuan yang seolah-olah menari, bahkan menyanyi. Musiknya lirih, menyayat. Cerita perempuan yang hilang di tengah bakau, menari-nari di antara bayangan dan suara.

Bakau itu kokoh. Ia tahan gelombang, tahan badai. Tapi, di hadapan kerakusan manusia, ia rapuh. Hutan bakau hilang, banjir datang, Indonesia bisa tenggelam. Pesan Ivan jelas: benda bekas bisa jadi bernilai, bisa punya filosofi. Kaca limbah bukan lagi sampah. Ia bisa jadi seni, bisa jadi peringatan.

Ivan tidak sekadar membuat karya. Ia mengajak kita merenung. Tentang kekuatan, tentang kehilangan, tentang harapan. Tentang Indonesia yang harus dijaga. Bakau dari kaca, proyeksi seni, musik yang menyentuh. Semua jadi satu, jadi cerita yang tak mudah dilupakan. (AP)

Tag :

Berita Terbaru

Teks Doa Malaikat Tuhan, Devosi Kepada Kristus

Teks Doa Malaikat Tuhan, Devosi Kepada Kristus

Senin, 04 Agu 2025 16:49 WIB

Senin, 04 Agu 2025 16:49 WIB

TUJUHPAGI - Doa malaikat tuhan (angelus) bentuk devosi untuk menghormati peristiwa penjelmaan Yesus Kristus menjadi manusia. Hal itu mengawali proses penebusan…

Setan di Tengah Kota

Setan di Tengah Kota

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

TUJUHPAGI - Saya masuk. Bersama tujuh orang lain. Satu pura-pura berani. Satu lagi benar-benar penakut. Sisanya? Tidak jelas. Mungkin hanya ikut-ikutan. Atau,…

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

TUJUHPAGI - Kelas menengah Indonesia sedang turun gunung. Bukan, bukan turun untuk piknik. Tapi benar-benar turun kelas. Data BPS terbaru: jumlah kelas…

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

TUJUHPAGI - Benowo, Surabaya. Di sini, listrik menyala dari sampah. Tapi, di balik gemerlap lampu-lampu itu, ada nafas yang tersengal. Saya ingat, di masa…

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

TUJUHPAGI - Fenomena mal yang ramai pengunjung namun tenan sepi pembeli kini menjadi pemandangan lumrah di banyak kota besar. Di dalam toko dan tenan, para…

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

TUJUHPAGI - Hari itu, Minggu pagi, Surabaya belum sepenuhnya bangun. Tapi di sudut-sudut kampung, di gang-gang sempit yang kadang luput dari peta pembangunan, …