Tebar Kepedulian, PNM Cabang Surabaya Bersama Baitul Maal Madani Hadirkan Santunan bagi Anak Yatim

author Redaksi

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news

TUJUHPAGI -  Ini bukan sekadar soal memberi santunan, melainkan tentang merawat benih-benih harapan yang tumbuh di ruang-ruang yang sering terlupakan. Sebuah gerakan kecil yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Surabaya, membagikan santunan bagi anak yatim piatu Baitul Maal Madani.

Ini tak sekedar angka dan laporan, tapi sebuah perwujudan kepedulian yang nyata dari rasa kemanusiaan yang mengalir dari hatii.

Irfan Ardianto, pemimpin PNM Surabaya, menyampaikan bahwa hadirnya mereka adalah upaya untuk menjadi lebih dari sekadar lembaga pembiayaan. “Kami ingin menjadi sahabat yang mendengar, yang hadir dalam diam dan memberi kekuatan untuk melangkah,” ujarnya.

Bantuan yang disalurkan—uang tunai, perlengkapan sekolah, dan bingkisan kebutuhan harian—adalah simbol nyata bahwa setiap individu berhak mendapat kesempatan dan perhatian. 

Irfan mengatakan, ini adalah upaya kecil yang menyulam harapan, menguatkan semangat, dan membuka ruang bagi mimpi-mimpi yang ingin tumbuh.

Program ini menjadi bagian dari komitmen PNM yang berkelanjutan, dijalankan melalui Baitul Maal Madani, lembaga yang lahir dari solidaritas karyawan PNM sendiri. 

Di sini, memberi adalah tindakan yang lahir dari kesadaran kolektif, dari rasa tanggung jawab yang melekat dalam setiap langkah.

Melalui gerakan #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM, PNM berupaya memperkuat jaringan sosial dan ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat, khususnya perempuan prasejahtera dan pelaku usaha mikro. 

Tentu, ini akan menjadi perjalanan panjang menuju kemandirian yang berakar pada keberdayaan dan martabat.

Dalam setiap langkah dan senyuman yang lahir dari kepedulian ini, tersimpan cerita tentang dunia yang masih bisa dirajut dengan benang-benang kasih dan perhatian—sebuah dunia yang kita bangun bersama, dengan kesadaran dan cinta.

Berita Terbaru

Kereta Api dan Cerita di Balik Perjalanan Menjelang Kemerdekaan ke-80

Kereta Api dan Cerita di Balik Perjalanan Menjelang Kemerdekaan ke-80

Jumat, 15 Agu 2025 13:46 WIB

Jumat, 15 Agu 2025 13:46 WIB

Di tengah lonjakan penumpang yang mencapai puluhan ribu, kereta api menjadi ruang hidup yang menghubungkan kota-kota, keluarga, dan cerita-cerita yang tak terhi…

Kail, Air, dan Kehidupan: Filosofi Memancing ala Gede

Kail, Air, dan Kehidupan: Filosofi Memancing ala Gede

Jumat, 15 Agu 2025 09:34 WIB

Jumat, 15 Agu 2025 09:34 WIB

TUJUHPAGI - Hobi memancing itu bukan sekadar melempar kail ke air. Lebih dari itu, ia adalah pelarian dari kebisingan dunia, tempat di mana jiwa bisa bernapas…

Menghirup Kedamaian di Jendela Langit, Surga Tersembunyi Pasuruan

Menghirup Kedamaian di Jendela Langit, Surga Tersembunyi Pasuruan

Jumat, 15 Agu 2025 09:23 WIB

Jumat, 15 Agu 2025 09:23 WIB

TUJUHPAGI - Jendela Langit di lereng Gunung Arjuna memang bukan tempat biasa. Angin pegunungan yang berhembus pelan membawa aroma tanah basah yang segar,…

Serial Anime One Piece: Salib, Pengorbanan, dan Perlawanan terhadap Tirani

Serial Anime One Piece: Salib, Pengorbanan, dan Perlawanan terhadap Tirani

Kamis, 14 Agu 2025 08:32 WIB

Kamis, 14 Agu 2025 08:32 WIB

  Oleh : Darius Tri Sutrisno TUJUHPAGI - Serial anime One Piece telah berlayar lebih dari dua dekade, namun tak henti-hentinya mengguncang batin para p…

Gelar Panggung Rakyat : Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya, Menolak Lupa Sejarah lama

Gelar Panggung Rakyat : Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya, Menolak Lupa Sejarah lama

Sabtu, 09 Agu 2025 18:08 WIB

Sabtu, 09 Agu 2025 18:08 WIB

TUJUHPAGI  – Sabtu pagi, 9 Agustus 2025, Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya menggelar Panggung Rakyat: Menyeduh Ingatan, Menolak Lupa. Bukan sekadar acara bi…

Memetik Harapan Di Lereng Gunung Arjuna, Surga Emas Hitam Tersembunyi 

Memetik Harapan Di Lereng Gunung Arjuna, Surga Emas Hitam Tersembunyi 

Kamis, 07 Agu 2025 12:48 WIB

Kamis, 07 Agu 2025 12:48 WIB

  TUJUHPAGI - Perjalanan lebih dari satu jam. Meninggalkan kebisingan, meninggalkan hiruk-pikuk kota besar yang tak pernah tidur. Mobil melaju pelan, …