Menghirup Kedamaian di Jendela Langit, Surga Tersembunyi Pasuruan

author Robertus Riski

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Suasana Jendela Langit di Lereng Gunung Arjuna. (Sumber Foto: Robertus Riski)
Suasana Jendela Langit di Lereng Gunung Arjuna. (Sumber Foto: Robertus Riski)

i

TUJUHPAGI - Jendela Langit di lereng Gunung Arjuna memang bukan tempat biasa. Angin pegunungan yang berhembus pelan membawa aroma tanah basah yang segar, membuat siapa pun yang datang seolah diajak bernapas dalam-dalam, menjauh dari hiruk-pikuk kota. Di Tegal Kidul, Jatiarjo, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, tempat ini jadi oase kecil yang menyegarkan jiwa.

Kabut yang menyelimuti bukan hanya tirai dingin, melainkan selimut ketenangan bagi siapa saja yang ingin lepas dari hiruk-pikuk kota. Jendela Langit bukan sekadar destinasi wisata; ia adalah ruang untuk bernafas, tempat di mana manusia bisa membaringkan lelahnya dan meresapi kedamaian alam. Di akun Instagram @pesonajendelalangit, saya membaca bahwa tempat ini buka setiap hari, menyambut pengunjung dari pagi hingga malam, bahkan sepanjang hari di akhir pekan.

Pengunjung sedang menikmati kopi di Jendela Langit. (Sumber Foto: Robertus Riski)Pengunjung sedang menikmati kopi di Jendela Langit. (Sumber Foto: Robertus Riski)

Jalan menuju Jendela Langit memang menantang. Bebatuan kasar dan tanjakan curam hanya bisa dilalui sepeda motor atau ojek warga setempat. Tapi ada juga yang nekat membawa mobil, pelan-pelan dan hati-hati, demi sampai ke puncak dan menikmati pemandangan yang luar biasa. Harga tiket masuk yang hanya Rp 10.000 menjadi pintu kecil menuju dunia yang luas ini.


Di sini, pengelola menyediakan tempat berkemah dan homestay kayu yang sederhana tapi nyaman. Cocok bagi yang ingin bermalam dan menikmati udara malam pegunungan yang dingin dan segar. Spot-spot foto yang Instagramable juga banyak, jadi tak heran tempat ini ramai dikunjungi para pemburu foto.

Yang menarik, kopi Arabika khas Gunung Arjuno jadi teman setia para pengunjung. Pak Hidayat, petani kopi setempat, dengan ramah menyajikan secangkir kopi yang hangat dan harum.

Aroma kopi yang kuat dan udara pegunungan yang segar mengisi paru-paru, menenangkan pikiran. Kami berbincang ringan, mendengarkan kisah tentang bagaimana kopi ini tumbuh di bawah naungan hutan, hasil tangan-tangan penuh cinta dari para petani yang menjaga alam dengan sepenuh hati.

Jendela Langit bukan cuma soal pemandangan. Ia tentang ketenangan, tentang bagaimana alam bisa jadi obat bagi jiwa yang lelah. Tempat ini mengingatkan bahwa kadang, yang dibutuhkan hanyalah sedikit waktu dan ruang untuk kembali pada kesederhanaan. (RR)

 


---

Berita Terbaru

Serial Anime One Piece: Salib, Pengorbanan, dan Perlawanan terhadap Tirani

Serial Anime One Piece: Salib, Pengorbanan, dan Perlawanan terhadap Tirani

Kamis, 14 Agu 2025 08:32 WIB

Kamis, 14 Agu 2025 08:32 WIB

  Oleh : Darius Tri Sutrisno TUJUHPAGI - Serial anime One Piece telah berlayar lebih dari dua dekade, namun tak henti-hentinya mengguncang batin para p…

Gelar Panggung Rakyat : Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya, Menolak Lupa Sejarah lama

Gelar Panggung Rakyat : Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya, Menolak Lupa Sejarah lama

Sabtu, 09 Agu 2025 18:08 WIB

Sabtu, 09 Agu 2025 18:08 WIB

TUJUHPAGI  – Sabtu pagi, 9 Agustus 2025, Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya menggelar Panggung Rakyat: Menyeduh Ingatan, Menolak Lupa. Bukan sekadar acara bi…

Teks Doa Malaikat Tuhan, Devosi Kepada Kristus

Teks Doa Malaikat Tuhan, Devosi Kepada Kristus

Senin, 04 Agu 2025 16:49 WIB

Senin, 04 Agu 2025 16:49 WIB

TUJUHPAGI - Doa malaikat tuhan (angelus) bentuk devosi untuk menghormati peristiwa penjelmaan Yesus Kristus menjadi manusia. Hal itu mengawali proses penebusan…

Bakau Kaca, Bayang Bersuara di ARTSUBS 2025

Bakau Kaca, Bayang Bersuara di ARTSUBS 2025

Minggu, 03 Agu 2025 08:18 WIB

Minggu, 03 Agu 2025 08:18 WIB

TUJUHPAGI - Ada yang berbeda di ARTSUBS 2025 kemarin. Bukan sekadar pameran seni biasa. Di sudut ruangan, saya bertemu Ivan Bestari Minar Pradipta. Orang …

Seni Menikmati Karya Seni di ARTSUBS 2025

Seni Menikmati Karya Seni di ARTSUBS 2025

Minggu, 03 Agu 2025 01:05 WIB

Minggu, 03 Agu 2025 01:05 WIB

TUJUHPAGI - Sore itu, Surabaya belum sepenuhnya kehilangan cahaya. Matahari masih enggan tenggelam. Balai Pemuda berubah. Bukan lagi gedung tua di tengah kota, …

ARTSUBS 2025 : Ketika Surabaya Belajar Jadi Etalase Seni

ARTSUBS 2025 : Ketika Surabaya Belajar Jadi Etalase Seni

Jumat, 01 Agu 2025 08:21 WIB

Jumat, 01 Agu 2025 08:21 WIB

TUJUHPAGI - Surabaya sedang bersolek. Kota yang sejak lama dikenal sebagai kota dagang dengan denyut ekonomi yang tak pernah tidur, kini menampakkan wajah…