Doa Bersama Lintas Iman Di Surabaya, Mengenang Paus Fransiskus dengan Solidaritas dan Toleransi

author Ardhia

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Perwakilan penghayat kepercayaan, Buddha, Katolik, Islam dan Kristen bergantian melafalkan doa untuk kepergian Paus Fransiskus di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Selasa (22/4/2025) malam. Foto/Robertus Rizky.
Perwakilan penghayat kepercayaan, Buddha, Katolik, Islam dan Kristen bergantian melafalkan doa untuk kepergian Paus Fransiskus di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Selasa (22/4/2025) malam. Foto/Robertus Rizky.

i

Tujuhpagi.com – Ribuan umat Katolik Keuskupan Surabaya masih merasakan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Pada Selasa sore (24/4/2025), umat Katolik berkumpul untuk mengikuti misa requiem di Gereja Hati Kudus Yesus, Surabaya, sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Misa yang dimulai pukul 18.00 WIB ini tidak hanya dihadiri oleh umat Katolik. Bangku gereja juga dipenuhi oleh tokoh lintas agama, menciptakan suasana teduh dan toleransi antarumat beragama. Kehadiran mereka merupakan simbol solidaritas dan keberagaman dalam menyampaikan bela sungkawa kepada pemimpin umat Katolik sedunia.

Suasana hening penuh kekhidmatan dalam doa lintas Iman

Aktivis lintas iman menyalakan lilin dan berdoa penuh Kekhidmatan. Foto/ Robertus Rizky.

Dalam suasana hening penuh kekhidmatan, doa dan pujian mengisi setiap sudut gereja. Umat merefleksikan sosok Paus Fransiskus sebagai teladan perdamaian antar manusia. Uskup Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, yang memimpin misa, menyampaikan pesan mendalam atas wafatnya Paus ke-266 ini.

"Saudara-saudari yang terkasih, seperti Maria Magdalena yang pergi pagi-pagi ke kubur Yesus, Paus Fransiskus pun telah kembali kepada Tuhan. Harapan kita, dia bangkit bersama Tuhan dan mendapatkan kedamaian abadi di Surga," ujar Uskup.

Uskup Agustinus juga menekankan bahwa kehadiran tokoh lintas agama dalam misa merupakan wujud persaudaraan. Hal ini sesuai dengan harapan Paus Fransiskus yang selalu menginginkan perdamaian dan persatuan antarumat beragama.

Aktivis lintas iman meletakkan bunga mawar putih sebagai ungkapan duka

Aktivis lintas iman meletakkan bunga mawar putih sebagai ungkapan kesedihan atas kepergian Paus Fransiskus, di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Selasa (22/4/2025) malam. Foto/Robertus Rizky.

Rasa kehilangan tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik. Rita Wahyu Wulandari, perwakilan dari agama Kristen, menyatakan pentingnya memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik ini. Menurutnya, Paus Fransiskus adalah sosok yang merangkul semua elemen masyarakat dan peduli terhadap kaum marjinal serta menggandeng seluruh umat beragama.

"Paus Fransiskus telah mewujudkan semangat konsili Vatikan II, membuat umat Kristen menjadi satu. Ini adalah kesatuan yang kita rindukan," tambahnya.

Uskup Agustinus mengapresiasi kehadiran para tokoh lintas iman yang menunjukkan bahwa tokoh agama tidak hanya milik satu agama, tetapi juga milik seluruh umat manusia. "Dia adalah Bapak bagi semua orang. Jadi, dia adalah milik semua orang," ujarnya. (RR)

Berita Terbaru

Setan di Tengah Kota

Setan di Tengah Kota

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

TUJUHPAGI - Saya masuk. Bersama tujuh orang lain. Satu pura-pura berani. Satu lagi benar-benar penakut. Sisanya? Tidak jelas. Mungkin hanya ikut-ikutan. Atau,…

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

TUJUHPAGI - Kelas menengah Indonesia sedang turun gunung. Bukan, bukan turun untuk piknik. Tapi benar-benar turun kelas. Data BPS terbaru: jumlah kelas…

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

TUJUHPAGI - Benowo, Surabaya. Di sini, listrik menyala dari sampah. Tapi, di balik gemerlap lampu-lampu itu, ada nafas yang tersengal. Saya ingat, di masa…

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

TUJUHPAGI - Fenomena mal yang ramai pengunjung namun tenan sepi pembeli kini menjadi pemandangan lumrah di banyak kota besar. Di dalam toko dan tenan, para…

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

TUJUHPAGI - Hari itu, Minggu pagi, Surabaya belum sepenuhnya bangun. Tapi di sudut-sudut kampung, di gang-gang sempit yang kadang luput dari peta pembangunan, …

Raih Mimpi Setinggi Langit, Ciptakan Asa: Anak-anak Sanggar Merah Merdeka

Raih Mimpi Setinggi Langit, Ciptakan Asa: Anak-anak Sanggar Merah Merdeka

Minggu, 20 Jul 2025 03:38 WIB

Minggu, 20 Jul 2025 03:38 WIB

Tujuhpagi.com- Saya ingat satu kalimat dari Ki Hajar Dewantara. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun…