Golf Dunia di Dalam Ruangan Surabaya  

author Ardhia

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Golf simulator di Brawijaya Driving Range. (Foto: Ardhia tap)
Golf simulator di Brawijaya Driving Range. (Foto: Ardhia tap)

i

TUJUHPAGI -  Saya kira golf itu hanya bisa dimainkan di lapangan luas. Rumput hijau, angin sepoi, dan—tentu saja—matahari. Tapi kemarin saya salah. Ternyata golf dunia bisa masuk ke sebuah ruangan di Surabaya.  

Namanya Brawijaya Golf Simulator. Letaknya di Brawijaya Driving Range. Tempat yang selama ini sudah jadi rumah bagi golfer Surabaya.  

Saya masuk ke satu ruangan khusus. Hanya ada satu bay. Di depan saya, layar selebar 4 meter, setinggi 2,5 meter. Gambar yang muncul begitu tajam. Proyektor 4K. Mungkin, rasanya seperti benar-benar berdiri di St. Augusta. Padahal, ya, masih di Surabaya.

Saya melihat seorang pegolf mencoba ayunkan stik. Bola meluncur. Kamera dan sensor langsung bekerja. Data keluar di layar: kecepatan bola, kecepatan ayunan, sudut pukulan, titik jatuh bola. Lengkap. Begitu detail sampai-sampai saya merasa sedang diaudit.  

Sekar saat mencoba pengalaman bermain dengan golf simulator di Brawijaya Driving Range. (Foto: Ardhia tap)Sekar saat mencoba pengalaman bermain dengan golf simulator di Brawijaya Driving Range. (Foto: Ardhia tap)

"Saya ayunkan stik. Bola meluncur. Kamera menangkap. Sensor membaca. Data keluar di layar: kecepatan bola, ayunan, sudut pukulan, titik jatuh. Semua tercatat. Lengkap. Saya seperti sedang diaudit. Membuat ketagihan, ya?" Ujar Sekar. Itu adalah kali pertama ia mencoba Golf Simulator. 

Sekar berkata, suasannya seperti sedang bermain gim. Namun, simulator ini tidak hanya sekedar menghibur. Ia hadir dengan teknologi yang canggih untuk mencatat kegiatan golf kita.

“Simulator ini bukan hanya untuk senang-senang. Tapi juga untuk melatih kemampuan dengan data nyata,” kata Jotham Singh, General Manager Brawijaya Driving Range.  Jotham Singh, General Manager Brawijaya Driving Range.  

Kecanggihan lain adalah stik tidak perlu diatur manual. Sistem otomatis langsung mengenali jenis stik. Bola yang dipakai pun terasa natural. 

Pilihan lapangannya? Jangan ditanya. Ada 1.500 lapangan golf dunia. Dari Amerika sampai Asia. Dari yang terkenal sampai yang hanya bisa dilihat di televisi. Semua masuk ke dalam ruangan ini.  

Saya tanya soal harga. Ternyata tidak semahal yang saya bayangkan. Rp145.000 per jam untuk Happy Hour. Rp235.000 per jam untuk tarif reguler. Bisa dipakai sampai empat jam.  

Musim hujan biasanya jadi musuh golfer. Tapi kali ini tidak. “Simulator ini solusi. Kapan saja bisa main. Respon pelanggan luar biasa. Banyak yang penasaran, lalu ketagihan,” ujar Jotham.  

Saya lihat, Brawijaya Driving Range memang serius. Mereka sudah punya driving range, area putting, fasilitas lengkap. Kini ditambah simulator.  

Di Surabaya, simulator golf masih jarang. Bisa dihitung dengan jari. Karena itu, kehadiran fasilitas ini seperti oase. Premium, modern, praktis, dan akurat.  

Saya pulang dengan satu pikiran: Surabaya kini tidak hanya punya lapangan golf. Surabaya punya **lapangan golf dunia**—di dalam satu ruangan.  

 

Berita Terbaru

Pelatihan Paralegal Jurnalis di Trawas: Bara Kecil yang Menjaga Kebebasan Pers

Pelatihan Paralegal Jurnalis di Trawas: Bara Kecil yang Menjaga Kebebasan Pers

Selasa, 23 Sep 2025 11:48 WIB

Selasa, 23 Sep 2025 11:48 WIB

TUJUHPAGI - 19 September 2025. Di Griya Resi Aloysii, Trawas, jurnalis belajar jadi paralegal. Dari ancaman doxing hingga kriminalisasi, bara kecil solidaritas …

Romo Lugano: Datang Sebagai Pastor, Hidup Sebagai Nelayan, Dikenang Sebagai Pahlawan.

Romo Lugano: Datang Sebagai Pastor, Hidup Sebagai Nelayan, Dikenang Sebagai Pahlawan.

Senin, 15 Sep 2025 18:37 WIB

Senin, 15 Sep 2025 18:37 WIB

TUJUHPAGI - Nama Romo Francesco Lugano bukan sekadar tercatat dalam buku sejarah kecil masyarakat pesisir Prigi. Ia melekat. Menjadi ingatan yang tidak pernah…

PHK Menghantam, Tembakau Kian Muram

PHK Menghantam, Tembakau Kian Muram

Rabu, 10 Sep 2025 08:15 WIB

Rabu, 10 Sep 2025 08:15 WIB

Ditulis oleh : Hananto Wibisono TUJUH PAGI - PHK menghantam, tembakau kian muram.Ribuan pekerja kehilangan penghidupan, sementara industri yang dulu berjaya…

 Ayah yang Kehilangan Alasannya Bangun Pagi  

 Ayah yang Kehilangan Alasannya Bangun Pagi  

Selasa, 09 Sep 2025 18:43 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 18:43 WIB

TUJUH PAGI – Di balik berita dingin tentang mutilasi sadis Tiara Angelina Saraswati, ada satu wajah yang hancur: Setiawan Darmadi.   Bagi dunia, Tiara ha…

Latihan yang Tidak Pernah Usai

Latihan yang Tidak Pernah Usai

Selasa, 09 Sep 2025 18:21 WIB

Selasa, 09 Sep 2025 18:21 WIB

Latihan Tak Pernah Usai: Brigif 2 Marinir Puslatpurmar 4 Purboyo Siap Hadapi Ancaman…

Ibu Pertiwi yang Bukan Pertiwi

Ibu Pertiwi yang Bukan Pertiwi

Senin, 08 Sep 2025 17:04 WIB

Senin, 08 Sep 2025 17:04 WIB

Bahwa "Ibu Pertiwi" ternyata bukan ibu kita. Tapi sudah kita anggap ibu sendiri.…