TUJUHPAGI.COM - Dalam rangka memperingati Hari Quds Internasional, ratusan orang yang tergabung dalam Komite Umat Islam Anti Amerika-Israel (KUMAIL) Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/3/2025) sore. Unjuk rasa ini secara tegas mengecam kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan didukung oleh Amerika Serikat.
Hari Quds Internasional, seperti yang dijelaskan oleh Wikipedia, adalah acara tahunan yang diinisiasi oleh Republik Islam Iran pada 1979. Dirayakan setiap Jumat terakhir di bulan Ramadan, hari ini dirancang untuk menunjukkan solidaritas dengan bangsa Palestina dan menentang Zionisme serta kebijakan Israel.
Aksi yang dimulai dari pukul 15.00 hingga jelang Maghrib tersebut terdiri dari massa aksi dari berbagai kota di Jawa Timur. (Tujuhpagi.com / Robertus Rizky)
Aksi di Surabaya dimulai sejak pukul 15.00 WIB dan berlanjut hingga menjelang Maghrib. Massa menyerukan penghentian aksi brutal yang melibatkan penggunaan peluru dan rudal terhadap warga sipil Gaza. Dengan membawa pesan solidaritas kemanusiaan, aksi damai ini menekankan pentingnya persatuan dalam melawan penindasan.
Sebuah teatrikal yang menggambarkan kekejaman tokoh-tokoh dunia. Dalam pertunjukan tersebut, Benjamin Netanyahu, Donald Trump, dan Joe Biden digambarkan sebagai penjahat perang yang tertunduk dengan rantai, menyoroti tindakan mereka yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. (Tujuhpagi.com/Robertus Rizky)
Para peserta aksi meneriakkan yel-yel perjuangan dan menampilkan teatrikal yang menggambarkan kekejaman tokoh-tokoh dunia. Dalam pertunjukan tersebut, Benjamin Netanyahu, Donald Trump, dan Joe Biden digambarkan sebagai penjahat perang yang tertunduk dengan rantai, menyoroti tindakan mereka yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Sang orator dengan lantang berseru,
"Kami di sini mengutuk aksi kejam Israel dan Amerika yang membombardir warga sipil Palestina, melakukan genosida yang tak terhitung korbannya."
Meski diguyur hujan deras dan di tengah ibadah puasa, semangat massa aksi tak surut. "Jangan takut, ini cuma hujan air. Sementara rakyat Palestina di sana dihujani rudal dan peluru," tegas salah seorang orator. Aksi ini diakhiri dengan pembakaran bendera Israel, sebagai simbol penolakan terhadap kebijakan yang dinilai menyengsarakan rakyat Palestina.
Sementara itu, aksi damai Yaum Al-Quds (Jerusalem) memperkuat solidaritas internasional untuk Palestina. Diperingati setiap Jumat terakhir di bulan Ramadan, momen ini menjadi panggilan global bagi umat Islam untuk bersatu dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina yang terus berlanjut. (RR)
Editor : Redaksi