Konco Yoga: Menemukan Keseimbangan dan Koneksi Mendalam Melalui Yoga di Alam Terbuka Surabaya

author Ardhia

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Kegiatan rutin Konco Yoga Surabaya hadir setiap Sabtu sore dan Minggu pagi. (Foto: Konco Yoga)
Kegiatan rutin Konco Yoga Surabaya hadir setiap Sabtu sore dan Minggu pagi. (Foto: Konco Yoga)

i

Tujuhpagi.com - Mencapai keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental memang menantang; banyak orang berusaha keras untuk tetap sehat secara jasmani dan rohani. Dalam perjalanan ini, mereka sering kali dihadapkan pada berbagai rintangan. Namun, beruntunglah mereka yang menyadari bahwa tubuh perlu sesekali beristirahat dari hiruk pikuk kota. Berawal dari masa pandemi yang membatasi aktivitas dalam ruangan, Lela dan Widuri  terinspirasi untuk mendirikan Komunitas Konco Yoga.

Komunitas ini tak hanya mewadahi  kecintaan terhadap yoga dan hasrat untuk terus terhubung dengan kebahagiaan, mereka memutuskan untuk membawa yoga ke udara terbuka.

Pendiri Komunitas Konco Yoga (Kiri) Widuri dan (kanan) Lela, dalam tangkapan kamera saat menghadiri sebuah kegiatan. (Foto: Konco Yoga)

“Konco Yoga lahir dari sesama pecinta yoga, yakni saya selaku founder dan juga Widuri,” ujar Lela. Lela mengatakan sesi yoga outdoor pertama mereka adalah pada Juli 2022, yang hanya dihadiri teman dekat.

Yoga di Alam Terbuka: Pendekatan Segar

Konco Yoga lebih dari sekadar komunitas. Lela dan Widuri membayangkan tempat di mana anggota bisa membangun hubungan sehat fisik, mental, dan emosional. Kata Widuri, “Tujuan kami adalah pertemanan sehat melalui yoga dan aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan spiritual.”

Banyak anggota merasa perubahan besar. Mereka yang baru mengenal yoga kini rutin berlatih dan merasakan manfaat. “Mereka menemukan teman baru dan lebih mengenal diri,” ujar Widuri. Menurut Widuri, Komunitas ini tempat nyaman untuk eksplorasi dan pengembangan diri.

Tidak Hanya Yoga

Konco Yoga menawarkan banyak aktivitas, dari yoga berbagai tingkat, meditasi, hingga workshop kreatif. Semua orang disambut, baik pemula maupun berpengalaman. Lela juga mengatakan pentingnya menciptakan ruang aman bagi semua. “Kami ingin mereka merasa cukup dan layak dicintai,” jelas Lela.

Yoga untuk Semua: Melampaui Batas Gender dan Keterbatasan. (Foto: Konco Yoga)

Yoga Bukan Hanya untuk yang Fleksibel

Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Stigma bahwa “yoga hanya untuk orang fleksibel” atau “hanya untuk perempuan” masih ada. Widuri menegaskan, “Yoga is for everyone and genderless. Kami berusaha untuk meng-encourage masyarakat Surabaya bahwa ‘Yoga is more than just flexibility and not a girl thing’, tetapi Yoga adalah tentang menumbuhkan koneksi yang lebih dalam dengan diri.”

Dengan beragam kelas dan pendekatan yang inklusif, Konco Yoga berusaha mematahkan stereotype tersebut dan menunjukkan bahwa yoga adalah jalan menuju koneksi mendalam dengan diri. Namun, ada juga tantangan menemukan lokasi luar ruang yang layak di Surabaya.

“Sebagai orang yang tumbuh dan besar di Surabaya, saya senang sekali ketika Konco Yoga bisa memberikan pengalaman beryoga di luar ruangan yang bisa membangkitkan banyak pengalaman inderawi,” ujar Lela.

Konco Yoga telah membuktikan bahwa dengan visi dan semangat yang kuat, yoga bisa menjadi alat yang powerful untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun komunitas yang saling mendukung. Di bawah langit Surabaya yang luas, mereka terus menginspirasi banyak orang untuk hidup lebih mindful dan saling terkoneksi. (AP)

Tag :

Berita Terbaru

Setan di Tengah Kota

Setan di Tengah Kota

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

Sabtu, 26 Jul 2025 07:51 WIB

TUJUHPAGI - Saya masuk. Bersama tujuh orang lain. Satu pura-pura berani. Satu lagi benar-benar penakut. Sisanya? Tidak jelas. Mungkin hanya ikut-ikutan. Atau,…

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Kelas Menengah Kian Menyusut, Kesejahteraan Bangsa Ikut Surut

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 22:34 WIB

TUJUHPAGI - Kelas menengah Indonesia sedang turun gunung. Bukan, bukan turun untuk piknik. Tapi benar-benar turun kelas. Data BPS terbaru: jumlah kelas…

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

Jumat, 25 Jul 2025 06:24 WIB

TUJUHPAGI - Benowo, Surabaya. Di sini, listrik menyala dari sampah. Tapi, di balik gemerlap lampu-lampu itu, ada nafas yang tersengal. Saya ingat, di masa…

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Rojali: Harapan Rekreasi di Tengah Lesunya Transaksi

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

Kamis, 24 Jul 2025 21:47 WIB

TUJUHPAGI - Fenomena mal yang ramai pengunjung namun tenan sepi pembeli kini menjadi pemandangan lumrah di banyak kota besar. Di dalam toko dan tenan, para…

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Suara Anak Kampung dari Gang-Gang Surabaya: Saatnya Berani Berkarya, Berani Bersuara, Perjuangkan Asa

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

Rabu, 23 Jul 2025 19:07 WIB

TUJUHPAGI - Hari itu, Minggu pagi, Surabaya belum sepenuhnya bangun. Tapi di sudut-sudut kampung, di gang-gang sempit yang kadang luput dari peta pembangunan, …

Raih Mimpi Setinggi Langit, Ciptakan Asa: Anak-anak Sanggar Merah Merdeka

Raih Mimpi Setinggi Langit, Ciptakan Asa: Anak-anak Sanggar Merah Merdeka

Minggu, 20 Jul 2025 03:38 WIB

Minggu, 20 Jul 2025 03:38 WIB

Tujuhpagi.com- Saya ingat satu kalimat dari Ki Hajar Dewantara. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun…