Tujuhpagi.com - Menghadapi bulan suci Ramadan dan Lebaran 2025, Pemerintah Kota Surabaya aktif memantau stabilitas harga dan ketersediaan pangan di berbagai pasar strategis. Upaya ini dilakukan guna memastikan masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan tenang dan tanpa kekhawatiran mengenai harga bahan pokok.
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi, Agung Supriyo Wibowo, menegaskan pentingnya pengawasan terhadap komoditas utama seperti beras, cabai, dan daging menjelang hari raya dalam langkah proaktif yang diambil Pemkot Surabaya dengan menggelar inspeksi mendadak di beberapa pasar utama, termasuk Pasar Dukuh Kupang dan Pasar Wonokromo. Pemkot Surabaya, menghadapi kenaikan harga bahan pokok seperti cabai dan bawang merah, berkolaborasi dengan daerah penghasil untuk memastikan suplai tetap terjaga.
Dalam wawancara, Agung menyoroti langkah strategis yang diambil, "Kami bekerja sama dengan kota produsen seperti Kediri dan Probolinggo untuk menjaga aliran pasokan."
Program Inovatif untuk Menekan Inflasi
Sementara itu Sebagai bagian dari strategi penstabilan harga, Pemkot Surabaya meluncurkan operasi pasar bergilir mingguan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) Ramadan dua kali sebulan. Program ini dirancang untuk memberikan akses kepada pangan terjangkau dan berkualitas bagi warga, sekaligus menekan potensi inflasi.
Imbauan kepada Masyarakat
Pemerintah juga menghimbau warga untuk tidak panik dan melakukan pembelian berlebihan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaporkan bahwa pasokan pangan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan mendatang, sehingga masyarakat diimbau untuk berbelanja dengan bijak.Selain itu, dengan pendekatan terencana dan kolaboratif ini, diharapkan Surabaya dapat merayakan Idulfitri 2025 dengan suasana penuh damai dan kedamaian, tanpa dibayangi kekhawatiran akan ketersediaan pangan.
Editor : Redaksi
