Tujuhpagi.com - Surabaya kembali menunjukkan taringnya di dunia teknologi. Baru-baru ini, Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (iSTTS) sukses mengadakan workshop “Fundamental of Deep Learning” yang bekerja sama langsung dengan NVIDIA, IAIS Chapter Jatim, dan Dicoding. Acara ini sekaligus merayakan tiga tahun kolaborasi iSTTS dengan NVIDIA University Ambassador.
Workshop ini digelar dalam dua sesi, yaitu pada 8 dan 15 Juli 2025, di kampus iSTTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah, Surabaya. Antusiasme peserta benar-benar terasa. Sekitar 60 orang, mulai dari mahasiswa, dosen, sampai para pegiat teknologi, hadir untuk belajar langsung dari para ahli NVIDIA.
Baca juga: Benowo Mengeluh, Udara Tak Lagi Utuh
Materi yang dibawakan juga nggak setengah-setengah. Peserta diajak memahami dasar-dasar deep learning, lalu diajak berdiskusi tentang bagaimana teknologi ini bisa mengubah berbagai bidang industri, mulai dari kesehatan, otomotif, sampai hiburan. Selain teori, peserta juga mendapat kesempatan praktik langsung dan diskusi interaktif, jadi ilmu yang didapat benar-benar bisa langsung diterapkan.
Baca juga: Jeratan Plastik: Ancaman Nyata untuk Kesehatan Masyarakat
Yang menarik, iSTTS merupakan satu-satunya kampus swasta di Jawa Timur yang punya NVIDIA University Ambassador sekaligus instruktur Deep Learning bersertifikat. Sejak 2022, posisi ini dipegang oleh Dr. Joan Santoso, S.Kom., M.Kom., dan tahun 2025 ini, hadir juga Prof. Dr. Ir. Esther, S.Kom., M.Kom. Kehadiran mereka memastikan kualitas pengajaran deep learning di iSTTS sudah sesuai standar global yang ditetapkan NVIDIA.
Pihak iSTTS pun menyampaikan terima kasih kepada NVIDIA dan seluruh peserta yang sudah berpartisipasi aktif, sehingga acara ini berjalan lancar dan penuh kesan. Harapannya, workshop seperti ini bisa terus berlanjut agar ekosistem AI dan teknologi di Surabaya semakin berkembang.
Baca juga: Surabaya Dalam 35 Milimeter
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Surabaya semakin percaya diri untuk bersaing sebagai kota teknologi, baik di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Editor : Ardhia