Tujuhpagi.com - Mencapai keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental memang menantang; banyak orang berusaha keras untuk tetap sehat secara jasmani dan rohani. Dalam perjalanan ini, mereka sering kali dihadapkan pada berbagai rintangan. Namun, beruntunglah mereka yang menyadari bahwa tubuh perlu sesekali beristirahat dari hiruk pikuk kota. Berawal dari masa pandemi yang membatasi aktivitas dalam ruangan, Lela dan Widuri terinspirasi untuk mendirikan Komunitas Konco Yoga.
Komunitas ini tak hanya mewadahi kecintaan terhadap yoga dan hasrat untuk terus terhubung dengan kebahagiaan, mereka memutuskan untuk membawa yoga ke udara terbuka.
Pendiri Komunitas Konco Yoga (Kiri) Widuri dan (kanan) Lela, dalam tangkapan kamera saat menghadiri sebuah kegiatan. (Foto: Konco Yoga)
“Konco Yoga lahir dari sesama pecinta yoga, yakni saya selaku founder dan juga Widuri,” ujar Lela. Lela mengatakan sesi yoga outdoor pertama mereka adalah pada Juli 2022, yang hanya dihadiri teman dekat.
Yoga di Alam Terbuka: Pendekatan Segar
Konco Yoga lebih dari sekadar komunitas. Lela dan Widuri membayangkan tempat di mana anggota bisa membangun hubungan sehat fisik, mental, dan emosional. Kata Widuri, “Tujuan kami adalah pertemanan sehat melalui yoga dan aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan spiritual.”
Banyak anggota merasa perubahan besar. Mereka yang baru mengenal yoga kini rutin berlatih dan merasakan manfaat. “Mereka menemukan teman baru dan lebih mengenal diri,” ujar Widuri. Menurut Widuri, Komunitas ini tempat nyaman untuk eksplorasi dan pengembangan diri.
Tidak Hanya Yoga
Konco Yoga menawarkan banyak aktivitas, dari yoga berbagai tingkat, meditasi, hingga workshop kreatif. Semua orang disambut, baik pemula maupun berpengalaman. Lela juga mengatakan pentingnya menciptakan ruang aman bagi semua. “Kami ingin mereka merasa cukup dan layak dicintai,” jelas Lela.
Yoga untuk Semua: Melampaui Batas Gender dan Keterbatasan. (Foto: Konco Yoga)
Yoga Bukan Hanya untuk yang Fleksibel
Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Stigma bahwa “yoga hanya untuk orang fleksibel” atau “hanya untuk perempuan” masih ada. Widuri menegaskan, “Yoga is for everyone and genderless. Kami berusaha untuk meng-encourage masyarakat Surabaya bahwa ‘Yoga is more than just flexibility and not a girl thing’, tetapi Yoga adalah tentang menumbuhkan koneksi yang lebih dalam dengan diri.”
Dengan beragam kelas dan pendekatan yang inklusif, Konco Yoga berusaha mematahkan stereotype tersebut dan menunjukkan bahwa yoga adalah jalan menuju koneksi mendalam dengan diri. Namun, ada juga tantangan menemukan lokasi luar ruang yang layak di Surabaya.
“Sebagai orang yang tumbuh dan besar di Surabaya, saya senang sekali ketika Konco Yoga bisa memberikan pengalaman beryoga di luar ruangan yang bisa membangkitkan banyak pengalaman inderawi,” ujar Lela.
Konco Yoga telah membuktikan bahwa dengan visi dan semangat yang kuat, yoga bisa menjadi alat yang powerful untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun komunitas yang saling mendukung. Di bawah langit Surabaya yang luas, mereka terus menginspirasi banyak orang untuk hidup lebih mindful dan saling terkoneksi. (AP)
Editor : Ardhia